Harum tubuhmu yang bergemulai berisi dan putih kulitmu
membutku berfantasi dan berimajinasi.
Entah apa mauku, namun melakukannya membuatku bergumam dan
menelan ludah.
Leherku seakan dialiri darah yang begitu deras sampai aku
kesulitan menelan ludah.
Dengan melihatmu seperti itu, aku merasa paling jantang
diantara yang lainnya.
Dan akulah yang paling mampu memenuhi segala hasyratmu.
Namun sebenarnya itu belum pernah kubuktikan.
Karena aku tak pernah mau merusak situasi Fantasi Imajinasiku
sekarang.
Aku menikmati Fantasi Imajinasiku ini, bahkan belum lama ini
aku merenungkan hal ini.
Seakan hasilnya memenjarakanku dan agresifitasku.
Oh, teramat aku mencintai diriku!
Andai saja aku merayumu, tentu kau terbujuk.
Anda saja kamu terbujuk, tentu kau ternodai.
Andai kata kau ternodai, patutkah aku mengabaikanmu,
memikirkanmu seperti dulu pun tak patut.
Andai kita berdua melakukannya, akan kah kita mampu
melupakannya.
Sedangkan sudah tentu kita tak menginginkan jabang bayi yang
akan terus mengingatkannya.
Kita takkan pernah mendapatkan hak orisinalitas kita sedia
kala setelah melakukannya.
Sebaiknya hanya sebatas Fantasi Imajinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar saja gausah ragu :)