Senin, 10 Maret 2014

Fantasi Imajinasi


Harum tubuhmu yang bergemulai berisi dan putih kulitmu membutku berfantasi dan berimajinasi.
Entah apa mauku, namun melakukannya membuatku bergumam dan menelan ludah.
Leherku seakan dialiri darah yang begitu deras sampai aku kesulitan menelan ludah.
Dengan melihatmu seperti itu, aku merasa paling jantang diantara yang lainnya.
Dan akulah yang paling mampu memenuhi segala hasyratmu.
Namun sebenarnya itu belum pernah kubuktikan.
Karena aku tak pernah mau merusak situasi Fantasi Imajinasiku sekarang.
Aku menikmati Fantasi Imajinasiku ini, bahkan belum lama ini aku merenungkan hal ini.
Seakan hasilnya memenjarakanku dan agresifitasku.
Oh, teramat aku mencintai diriku!
Andai saja aku merayumu, tentu kau terbujuk.
Anda saja kamu terbujuk, tentu kau ternodai.
Andai kata kau ternodai, patutkah aku mengabaikanmu,
memikirkanmu seperti dulu pun tak patut.
Andai kita berdua melakukannya, akan kah kita mampu melupakannya.
Sedangkan sudah tentu kita tak menginginkan jabang bayi yang akan terus mengingatkannya.
Kita takkan pernah mendapatkan hak orisinalitas kita sedia kala setelah melakukannya.
Sebaiknya hanya sebatas Fantasi Imajinasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar saja gausah ragu :)